Jumat, 07 Desember 2012

Uji Kelarutan Senyawa Organik


Percobaan 2
Uji Kelarutan Senyawa Organik

I. Tujuan
Mampu mengidentifikasi senyawa organik dengan cara uji kelarutan

II. Dasar Teori
        Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon,kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Dari dolongan besar itu senyawa organik dapat diklasifikasikan  dalam keluarga (families) dan kelas (class) yang berbeda. Senyawa organik dibagi kedalam Sembilan kelas yang berbeda, digolongkan menurut sifat masing-masing dalam senyawa tersebut. Secara kuantitatif untuk menyatakan komposisi atau kelas dari larutan digunakan uji kelarutan terhadap senyawa tersebut.
       Suatu larutan dinyatakan merupakan ”larutan tidak jenuh” jika solute dapat ditambahkan untuk memperoleh berbagai larutan yang berbeda dalam konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata proses penambahan solute tidak dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu keadaan akan dicapai dimana penambahan solute pada sejumlah solvent yang tertentu tidak akan menghasilkan larutan lain yang memiliki konsentrasi lebih tinggi. Kelarutan yang besar terjadi bila molekul-molekul solute mempunyai kesamaan dalam struktur dan sifat-sifat kelistrikan dari molekul-molekul solvent. Bila ada kesamaan dari sifat-sifat kelistrikan, misalnya momen dipol yang tinggi, antara solvent-solvent, maka gaya-gaya tarik yang terjadi antara solute solvent adalah kuat. Sebaliknya, bila tidak ada kesamaan, maka gaya-gaya terik solute solvent lemah.
       Secara umum, padatan ionik mempunyai kelarutan yang lebih tinggi dalam solvent polar daripada dalam pelarut non-polar. Juga, jika solvent lebih polar, maka kelarutan dari padatan-padatan ionik akan lebih besar.
       Pengendapan merupakan metode yang sangat berharga untuk memisahkan suatu sample menjadi komponen-komponennya. Proses yang dilibatkan adalah proses dalam zat yang akan dipisahkan itu digunakan untuk membentuk suatu fase baru endapan padat.
      Pengujian mengenai kelarutan ini banyak digunakan untuk produk-produk instan seperti jahe instan, kopi instan, serta dapat pula digunakan untuk tablet. Makin tinggi angka yang diperoleh menunjukkan kelarutan yang meningkat pula.
      Dengan tes kelarutan, dapat ditentukan apakah suatau senyawa adalah basa kuat (amina), asam lemah (fenol), asam kuat (asam karboksilat), atau suatu zat netral (aldehid, keton, alkohol, ester, dan eter). Pelarut yang digunakan dalam tes kelarutan adalah HCl 5%, NaOH 5%, NaHCO3 5%, H2SO4 pekat, air, dan pelarut-pelarut organik. 

III. Alat dan Bahan
Alat 
  • Tabung reaksi
  • Rak tabung
  • Pipet tetes
  • Spatula
Bahan
  • NaOH 5%
  • HCl 5%
  • NaHCO3 5%
  • H2SO4 pekat
  • Zat unknown
IV. Prosedur Kerja
  • Dimasukkan kira-kira 1 ml akuades kedalam tabung reaksi.
  • Ditambahkan kira-kira 1-2 tetes cairan atau sedikit kristal zat unknown.
  • Diketuk tabung reaksi dengan hati-hati sampai dapat dipastikan bahwa xat unknown larut atau tidak larut dalam air. Diamati apa yang terjadi dan dicatat.
  • Jika zat larut, dilanjutkan pekerjaan dengan menggunakan kertas lakmus sesuai dengan diagram. Dicatat pengamatannya.
  • Jika zat tidak larut dalam air, pekerjaan dilanjutkan dengan penambahan NaOH 5% sesuai dengan diagram. Dicatat pengamatan.
V. Hasil Pengamatan

Uji Kelarutan
Hasil
H2O
Larut
Memerahkan Lakmus Biru
Merah
Jenis larutan
Asam Karboksilat dengan BM rendah

VI. Pembahasan
       Percobaan kali ini mengenai uji kelarutan senyawa organik. Pada percobaan ini harus menentukan apakah zat unknown yang diberikan termasuk senyawa netral (alkena, alkuna, alcohol, keton, amida, aldehida, ester, eter atau senyawa nitro) atau senyawa inert (alkana, alkil halide, atau senyawa aromatik).
   Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi larutan unknown dengan cara mencampurkannya dengan H2O dan diamati apakah larutan unnown tersebut larut atau tidak larut. Setelah ditambah 1ml H2O ternyata larutan unknown tersebut larut. Selanjutnya larutan unknow diidentifikasi dengan menggunakan kertas lakmus. Jika larutan tersebut membirukan lakmus merah maka senyawa organik tersebut merupakan basa atau amina dengan BM rendah. Jika memerahkan lamus biru maka senyawa organik tersebut adalah asam karboksilat dengan BM rendah. Dan jika tidak merubah warna kertas lakmus (merah ataupun biru) makan senyawa organik tersebut adalah senyawa netral dengan BM rendah.
      Ketika dimasukkan kertas lakmus biru kedalam larutan unknown, ternyata kertas lakmus berubah menjadi warna merah, sehingga bisa dapat disimpulkan bahwa senyawa organik yang terdapat dalam larutan uknown tersebut adalah asam karboksilat dengan BM rendah.

VII. Kesimpulan
Larutan unknown tersebut adalah senyawa organik asam karboksilat dengan BM rendah.

VIII. Daftar Pustaka
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi ketiga. Jilid 1. Jakarta :  
           Erlangga
Hadiat, dkk. 2004. Kamus Sains. Jakarta : Balai Pustaka
Nurbayti, Siti. 2006. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Jakarta : Fakultas Sains dan
           Teknologi UIN Syarif Hidayatullah

IX. Pertanyaan
  1. Kenapa senyawa tersebut larut dalam air? Karena senyawa tersebut memiliki tingkat kepolaran yang sama dengan air, sehingga senyawa tersebut dapat larut dalam air.
  2. Berdasarkan uji kelarutan diatas, apakah senyawa sampel anda? Senyawa sampel kami adalah asam karboksilat dengan BM rendah.
  3. Apakah yang dimaksud dengan senyawa inert? Berikan beberapa contoh! Senyawa inert adalah senyawa yang sukar bereaksi contohnya Pt, Au, dan Nitrogen (N2).


 







1 komentar: