PERCOBAAN VI
ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
I. Tujuan
- Mengidentifikasi senyawa asam karboksilat dan ester
- Mempelajari sifat fisik dan kelarutan dari senyawa tersebut
- Mempelajari cara pembuatan ester (esterifikasi)
II. Dasar Teori
Esterifikasi
adalah salah satu jenis reaksi dimana reaksi tersebut untuk menghasilkan ester.
Ester merupakan sebuah hidrokarbon yang diturunkan dari asam karboksilat.
Sebuah asam karboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen
di gugus ini digantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa jenis.
Ester dapat dihasilkan dengan cara mereaksikan antara sebuah alcohol dengan
asam karboksilat.
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik
yang mengandung gugus karboksil, –COOH. Gugus karboksil mengandung gugus
karbonil dan sebuah gugus hidroksil; antar aksi dari kedua gugus ini
mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik dan untuk asam karboksilat
(Fessenden, 1997). Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat
adalah:
1. Reaksi Pembentukan
Garam
Garam organik yang
membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik padatannya, NaCl dan
KNO3adalah garam organik yang meleleh pada temperatur tinggi, larut dalam
air dan tidak berbau. Reaksi yang terjadi adalah:
HCOOH + Na+ →
HCOONa + H2O
2. Reaksi Esterifikasi
Ester asam karboksilat
ialah senyawa yang mengandung gugus –COOR dengan R dapat berbentuk alkil. Ester
dapat dibentuk berkat reaksi langsung antara asam karboksilat dengan alkohol.
Secara umum reaksinya adalah:
RCOOH + R’OH → RCOOR +
H2O
3. Reaksi Oksidasi
Reaksi terjadi pada
pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan kuat seperti asam sulfat,
CrO3, panas.Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat lambat.
4. Pembentukan Asam
Karboksilat
Beberapa cara
pembentukan asam karboksilat dengan jalan sintesa dapat dikelompokkan dalam 3
cara yaitu: reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat, reaksi oksidasi, reaksi
Grignat (Fessenden, 1997).
Asam karboksilat,
dengan basa akan membentuk garam dan dengan alkohol menghasilkan eter. Banyak
dijumpai dalam lemak dan minyak, sehingga sering juga disebut asam lemak.
Pembuatannya antara lain melalui oksidasi alkohol primer, sekunder atau
aldehida, oksidasi alkena, oksidasi alkuna hidrolisa alkil sianida (suatu
nitril) dengan HCl encer, hidrolisa ester dengan asam, hidroilisa asil halida,
dan reagen organolitium (Wilbraham, 1992).
Asam asetat (CH3COOH)
sejauh ini merupakan asam karboksilat yang paling penting diperdagangan,
industri dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glasial karena senyawa
ini menjadi padat seperti es bila didinginkan. Asam asetat glasial tidak
berwarna, cairan mudah terbakar (titik leleh 7ºC, titik didih 80ºC), dengan bau
pedas menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelarut organik
(Fessenden, 1997).
III. Alat dan Bahan
A. Alat :
ü Tabung
reaksi
ü Stirrer
ü Penangas air
ü Beaker
glass
ü Pipet tetes
ü Pengaduk
ü Termometer
B. Bahan :
ü Asam
salisilat
ü Etanol
ü Aquades
ü Asam asetat
ü NaOH
ü H2SO4
ü HCl 3M
ü Butanol
IV. Cara Kerja
a. Asam Karboksilat
b.
Esterifikasi
V. Hasil
Pengamatan
a. Asam
Karboksilat
NO
|
REAKSI
|
HASIL REAKSI
|
1
|
0,5
g asam salisilat + 5 mL air dingin
|
tidak
larut
|
2
|
0,5
g asam salisilat + 5 mL air (dipanaskan)
|
tidak
larut
|
3
|
0,5
g asam salisilat + 5 mL air (didinginkan)
|
terbentuk
kristal
|
4
|
0,5
g asam salisilat + 5 mL air + NaOH 3M 56 tetes
|
kristal
larut
|
5
|
0,5
g asam salisilat + 5 mL air + NaOH 3M 56 tetes + HCl 60 tetes
|
terbentuk
kristal seperti semula
|
b.
Esterifikasi
NO
|
REAKSI
|
HASIL REAKSI
|
1
|
3
ml etanol + 1 ml asam asetat + 15 tetes H2SO4 (dipanaskan)
|
tak
berwarna, bau khas pisang
|
2
|
3
ml butanol + 1 ml asam asetat + 15 tetes H2SO4 (dipanaskan)
|
tak
berwarna, bau balon tiup
|
VI.
Pembahasan
Pada
percobaan asam salisilat dimasukkan 0,5 g asam salisilat dan ditambahkan 5 mL
air pada tabung reaksi. Ternyata tidak terjadi perubahan apapun. Asam
karboksilat yang berbentuk padatan tidak dapat melarut dalam air. Hal ini
karena asam salisisat merupakan asam karboksilat suku tinggi yaitu memiliki (
C>5). Begitupula saat keduanya dipanaskan hingga mendidih, padatan asam
silisilat tidak dapat larut dalam air panas. Bahkan saat didinginkan kembali
keduanya tidak dapat larut homogen, terdapat kristal asam karboksilat yang
mengendap dibawah tabung reaksi. Persamaan reaksinya adalah:
·
C6H7O3+
H2O ---------> tidak larut
·
C6H7O3+
H2O (dipanaskan) ---------> tidak larut
Barulah kristal asam salisilat + air diatas dapat
larut ketika ditambahkan NaOH tetes demi tetes. Larutan tersebut bercampur homogen
keseluruhan setelah penambahan 56 tetes NaOH 3M. asam salisilat dapat larut
dengan NaOH, karena NaOH merupakan basa kuat yang akan membentuk garam yang
akan larut. Reaksi ini biasanya disebut dengan reaksi saponifikasi, dengan
persamaan reaksi:
Kemudian setelah ditambahkan dengan HCl 3M sebanyak 60
tetes, asam salisilat yang larut dengan NaOH tersebut kembali membentuk kristal
seperti semula. Pada penambahan HCl ini terjadi proses pengasaman. Karena hasil mula-mula dari reaksi
saponifikasi berupa karboksilat, dengan adanya penambahan HCl ini karboksilat diubah
menjadi asam karboksilat kembali, dengan persamaan reaksi:
Sedangkan pada percobaan esterifikasi,
prosedur kerja dimulai dari memasukkan 3 mL etanol/butanol kedalam tabung
reaksi yang kemudian ditambahkan 1 mL asam asetat. Kemudian ditambahkan H2SO4
15 tetes setelah itu dipanaskan. Setelah itu dituang ke dalam beaker kecil dan tercium
aroma pisang pada etanol + asam asetat + H2SO4, sedangkan
pada butanol + asm asetat + H2SO4 tercium aroma balon
tiup. Pada etanol + asam asetat + H2SO4 tercium aroma
pisang karena reaksi ini merupakan reaksi esterifikasi fischer yang merupakan
sintesis etil asetat yang beraroma pisang, dengan persamaan reaksi :
CH3CH2OH
+ CH3COOH
→ CH3COOCH2CH3
+ H2O
Hasil esterifikasi ini memiliki sifat
kimia dan fisika sebgai berikut:
Berbau khas seperti buah pisang (tidak
beracun)
·
Tidak berwarna
·
Mudah menguap
·
BM : 88,12 g/mol
·
Densitas : 0,89 g/cm3
·
Titik didih : 77,10C
Sedangkan
fungsi H2SO4 pada kedua reaksi tersebut adalah menjadi
katalis ( mempercepat terjadinya reaksi).
VII.
Kesimpulan
·
Asam
salisilat merupakan jenis asam kartboksilat yang tidak dapat larut dalam air.
·
Ester
dibuat dengan cara mereaksikan asam karboksilat dan alkohol dengan bantuan
katalis.
·
Ester
memiliki bau yang khas.
Pertanyaan
1. Tuliskan persamaan reaksi dari
percobaan diatas!
Reaksi
asam karboksilat :
C6H7O3 +
NaOH → C7H5NaO3 + H2O
NaOH sisa
+ HCl → NaCl + H2O + HCl sisa
Reaksi
esterifikasi :
Membuat
asetil asetat
CH3CH2OH
+ CH3COOH
→ CH3COOCH2CH3
+ H2O
Membuat
butil asetat
C4H9OH
+ CH3COOH
→ CH3COOC4H9
+ H2O
2.
Mengapa HCl pekat dan NaOH pekat tidak dapat berperan sebagai katalis dalam
reaksi esterifikasi!
Karena
HCl dan NaOH tidak dapat mendonorkan 2 proton pada saat mekanisme esterifikasi
yaitu proses protonasi.