Optimasi Produksi Bioethanol dari Ubi Kayu ( Manihot utilissima Pohl) Menggunakan Aspergillus niger dan Rhizopus Oryzae
Bahan
- Umbi ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.)
- Isolat kapang (Aspergillus niger dan Rhizopus oryzae)
- Saccharomyces cereviceae
- H2SO4
10%
- Pereaksi Nelson
Samogyi
- Pereaksi Anthrone
- Pereaksi arsenomolybdat
- Amonium
sulfat [(NH4)2SO4]
- Pepton
Cara Kerja
- Pati ubi kayu dibuat dari umbi yang sudah tua dan bagus. Umbi dibersihkan dan dikupas kulitnya. Umbi ubi jalar kemudian dicuci, dikeringkan, dan diparut atau dihaluskan. Umbi hasil parutan ditambahkan air dengan perbandingan 1:1, diremas dan disaring. Endapan hasil saringan dibiarkan mengendap dalam wadah selama 24 jam. Air hasil endapan dibuang dan filtrat pati dipanaskan hingga kering di dalam oven.
- Larutan pati dibuat dengan menimbang 12,5 g pati ubi kayu yang dilarutkan dengan 100 ml akuades. Kemudian ditambahkan 0,5 N HCl sebanyak 25 ml. Larutan kemudian dihidrolisis pada suhu 1150 C selama 1 jam pada tekanan 1 atm. Larutan diangkat, didinginkan dan dinetralisasi dengan Na2CO3 10%. Dianalisis kadar gula reduksi dan gula total untuk hidrolisis asam. Pada hidrolisis dengan enzim, masing-masing larutan hasil hidrolisis asam (± 135 ml) ditambahkan 10% (v/v) isolat Aspergillus niger, Rhizopus oryzae, dan kombinasi keduanya. Hidrolisis dilakukan pada suhu ruang selama 72 jam dengan agitasi 120 rpm. Larutan hasil hidrolisis dianalisis gula reduksinya.
- Kurva standar digunakan untuk memperlihatkan hubungan antara absorban dan konsentrasi glukosa. Selanjutnya 1 ml sampel ditambahkan dengan 1 ml pereaksi Nelson. Jumlah gula pereduksi dari sampel ditentukan berdasarkan OD larutan sampel dan kurva standar larutan glukosa.
- Medium fermentasi volume ± 148 ml dengan kadar gula pereduksi tertinggi hasil hidrolisis asam dan enzim difiltrasi dan ditambahkan 1% (b/v) pepton dan 4% (b/v) ammonium sulfat sebagai nutrisi. Setelah itu, medium diatur pHnya menjadi 4,6-4,8. Kemudian medium ditambahkan isolat khamir Saccharomyces cereviceae sebanyak 10% (v/v). Selanjutnya kadar etanol diukur pada jam ke 24, 48, dan 72 jam untuk masing-masing fermentor yang berbeda. Selanjutnya dilakukan distilasi dan dehidrasi secara sederhana. Etanol yang dihasilkan dianalisis menggunakan kromatografi gas.
- Data hasil percobaan hidrolisis dianalisis dengan ANOVA (Analisis Varians) satu arah untuk variabel jenis, konsentrasi asam, kadar gula pereduksi, dan kadar etanol.
Sumber : Optimasi Produksi Bioethanol dari Ubi Kayu ( Manihot utilissima Pohl) Menggunakan Aspergillus niger dan Rhizopus Oryzae oleh Lily Surayya Eka Putri dan Fachruroji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar